Social Icons

"MENGENAL" ORANG-ORANG DALAM SILSILAH YESUS (MATIUS 1:1–17) : SUATU TINJAUAN BIBLIS

Dalam Injil Matius, silsilah Yesus ditempatkan paling awal, yaitu dalam Mat 1:1-17. Matius membagi silsilah Yesus menjadi 3 periode. Periode pertama membingkai sejarah keselamatan mulai dari Abraham, yang kepadanya Allah menjanjikan sebuah tanah, sampai terealisasinya janji itu pada Daud, yang meraja dan hidup di tanah terjanji yang berlangsung 900 tahun (1900 SM-1000 SM); periode kedua adalah dari Daud sampai pembuangan Babel yang berlangsung sekitar 400 tahun (970 SM-609 SM).Dalam periode ini, dari daftar para raja keturunan Daud, hanya Hizkia dan Yosia yang dikenal setia pada hukum Allah, dan selebihnya, para raja pengejar kekuasaan, pembunuh, dan penyubur penyembahan berhala. Penyembahan berhala itu memuncakkan murka Allah dan mendatangkan hukuman pembuangan ke Babel. Sejarah keselamatan merosot hingga keterpurukan Israel ke lembah pembuangan. Pembuangan akibat penyembahan berhala adalah titik terendah dari kepercayaan dan kesetiaan pada Allah; dan periode ketiga adalah dari pembuangan Babel sampai Yesus yang berlangsung sekitar 600 tahun (609 SM-4 SM). Periode ini menampilkan daftar nama tak dikenal, selain Sealtiel, Zerubabel, Yusuf, dan Maria. Namun, periode ini membingkai pertumbuhan sejarah keselamatan dari titik nol, pembuangan di Babel karena ketidaksetiaan, menuju puncak penyelamatan Yesus Kristus yang dilahirkan Maria, wanita beriman yang setia pada kehendak Allah.


Setiap periode terdiri dari 14 keturunan. Maka seluruh periode memuat 3 x 14 = 42 keturunan. Matius menghilangkan beberapa nama historis tertentu dalam silsilah Yesus tersebut. Contohnya : berdasarkan 2Raj 14:8.12.14 dan 2Taw 21-26, antara Yoram dan Uzia sebetulnya masih ada 3 generasi raja yang terpisahkan 60 tahun, yakni Yoram - Ahazia - Yoas - Amazia - Uzia; atau menurut 2Raj 23-24 dan 2Taw 35-36, antara Yosia dan Yekhonya masih ada 1 generasi raja, yakni Yosia - Yoyakim - Yekhonya/Yoyakhin. Lalu periode ketiga pun hanya 13 keturunan. Dengan ketidaktelitian historis tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa angka 14 dan angka 42 (3 x 14) bukanlah angka historis, tetapi angka artifisial..

Angka artifisial ini membawa kita pada teknik penulisan Kitab Suci yang disebut gematria. Gematria adalah suatu teknik penulisan yang mengubah huruf menjadi angka, dan sebaliknya. Angka 14 adalah angka untuk nama Ibrani Daud, sebab huruf D = 6 dan W = 4 (D+W+D = 6+4+6 = 14) dan diberi vokal menjadi DaWid = Daud. Angka 14 juga merupakan hasil perkalian dari 2 x 7. Menurut pola pikir bangsa Israel, angka 7 melambangkan kesempurnaan (bdk Kej 2:2-3;4:24; Yos 6:4; Mzm 119:164; Dan 9:24; Za 4:2; Mat 18:21-22;22:25-28; Luk 17:4; Kis 6:3). Demikian juga dengan angka 42. Angka 42 merupakan hasil perkalian dari 6 x 7. Karena angka 6 merujuk ketidak sempurnaan dan angka 7 merujuk kesempurnaan, makaangka 42 mau menyatakan silsilah Yesus diisi oleh manusia yang tidak sempurna, dan manusia yang tidak sempurna itu akan disempurnakan oleh penebusan Yesus.

Periode Pertama/Para Bapa Bangsa (Mat 1:2-6)
  1. Abraham > Ia adalah anak lelaki Terah dan bapak moyang orang Israel. Mula-mula ia bernama Abram (= bapak adalah tinggi), tetapi Allah memberikan kepadanya nama Abraham (Kej 17:5). Bersama-sama dengan Sara, istrinya, dan Lot keponakannya, ia berangkat dari Ur-Kasdim melalui Haran ke tanah Kanaan. Riwayatnya diceritakan dalam Kej 12-25: perjalanan ke tanah Kanaan dan kunjungannya ke Mesir (ayat 12), perpisahannya dari Lot (13), pembebasan Lot dan pertemuannya dengan raja-imam Melkisedek (14), janji Tuhan kepada Abraham (15), Hagar, hamba perempuan Sara, dan Ismail, anak lelakinya (16), perjanjian Allah dengan Abraham dan janji tentang kelahiran Ishak dan sunat sebagai tanda perjanjian itu (17), tiga orang berkunjung kepada Abraham, doa syafaatnya untuk Sodom (18), yang namun demikian, toh dimusnahkan (19), lahirnya Ismail, Hagar diusir (21), kerelaan/ketidakseganan Abraham untuk mengorbankan Ishak (22), kematian Sara dan pembelian sebidang tanah menjadi kuburan milik (23), Abraham meninggal (25). Dalam Perjanjian Baru Abraham disebut bapa semua orang percaya yang tak bersunat (Rm 4:11) dan bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, pada masa itu ia belum bersunat. 
  2. Ishak > Ia adalah anak lelaki Abraham dari Sara, bapa moyang kedua dari orang Israel. Janji mengenai dia kepada Abraham (Kej 17:16-22; 18:10-25); kelahirannya (21); ia dikorbankan (22); istrinya adalah Ribka (24); kelahiran Yakub dan Esau (25:19+), Ishak memberkati anak lelakinya (27) dan meninggal (35:27-29). 
  3. Yakub > Ia adalah anak lelaki Ishak dan Ribka, salah seorang bapak moyang Israel, saudara laki-laki (adik) Esau (Kej 25:26) dan seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah (27). Ia mendapatkan hak kesulungan Esau (29+) dan dengan penipuan ia mendapat berkat bapanya (27), melarikan diri pada Laban di Haran dan mendapat mimpi di Betel (28); para istrinya dan anak-anak lelakinya (29-30), melarikan diri dari Laban (31), ia bergumul dengan Allah di tempat penyeberangan Sungai Yabok (32) bertemu dengan Esau dan berbalik kembali dengan dia (33), kelahiran Benyamin (35:16+).  Yakub mengirim anak-anak lelakinya ke Mesir pada masa kelaparan (42), berangkat sendiri dengan seisi rumahnya ke sana (46), bertemu dengan Firaun (47), memberkati anak-anak lelakinya (48-49), meninggal (49:29-33) dan dikuburkan (50). 
  4. Yehuda > Ia adalah anak lelaki Yakub dari Lea (Kej 29:35). Ia menolong saudaranya laki-laki, Yusuf (37:26+); Yehuda dan Tamar (38).  Yehuda memikul tanggung jawab di atas bahunya mengenai Benyamin (43:3+), mengambil pimpinan (44:14+), disebutkan anak singa (49:9). Sesudah perpecahan kerajaan itu tahun 936 SM, maka Yehuda menjadi Kerajaan Selatan dari Kerajaan Ke-12 Suku. Mesias yang akan datang adalah singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud (Why 5:5). Daerah suku itu di tanah Kanaan. 
  5. Peres > Ia adalah anak Yehuda yang dilahirkan Tamar, menantunya (1 Taw 2:4; 4:1). Ia anak kembar, dan sebetulnya tangan kembarnya, Zerah, lebih dulu keluar, namun Peres duluan lahir ditolong oleh bidan. Karena itu dikatakan “Alangkah kuatnya engkau menembus keluar (Kej 38:29).  Dialah ayah dari Hezron dan Hamul (Kej 46:12; Bil 26:21; 1 Taw 2:5), dan keturunannya disebut orang Peres (Bil 26:20; Neh 11:4,6). Dari dia dan Hezron berasal garis leluhur Mesias (1 Taw 9:4; Rut 4:18). 
  6. Hezron > Ia adalah anak sulung dari kedua anak lelaki Peres dan cucu lelaki Yehuda (Kej 46:12; Rut 4:18-19; 1 Taw 2:5, 9, 18, 21, 24, 25). 
  7. Ram > Tidak ada keterangan lebih lanjut. 
  8. Aminadab > Tidak ada keterangan lebih lanjut. 
  9. Nahason > Ia adalah ipar Harun (Kel 6:23), putra dari Aminadab dan pangeran dari Yehuda (Bil 1:7; 2:3; 7:12,17; 10:14; 1 Taw 2:10). Dia disebut sebagai nenek moyang dari Daud (Rut 4:20). 
  10. Salmon > Ia adalah putra Nahason, ayah Boas suami Rut dan kakek moyang Daud, putra Isai (Rut 4:20; 1 Taw 2:11). Ia mengawini Rahab dari Yerikho. 
  11. Boas > Ia adalah seorang dari Bethlehem, menikah dengan seorang perempuan Moab bernama Ruth, dan menjadi bapak moyang Daud (Rut 2). Yakhin dan Boas adalah nama tiang tembaga di bait suci Salomo (1 Raj 7:21).  Nama-nama kedua tiang itu mungkin berarti “Tuhan meneguhkan” dan “di dalam Tuhan ada kekuatan”. Waktu Yerusalem dimusnahkan tahun 587 SM kedua tiang itu dirobohkan dan logamnya dibawa ke Babel (2 Raj 25:13). Di Bait Suci yang dinubuatkan oleh Nabi Yehezkiel tiang-tiang itu didirikan kembali, tapi dari kayu (40:49). 
  12. Obed > Ia adalah anak Rut dan Boas (Rut 4:17), yakni kakek Daud (Rut 4:21+; 1 Taw 2:12). Kelahirannya membawa penghiburan bagi Naomi yang sudah lanjut usia. 
  13. Isai > Ia adalah cucu Boas dan ayahnya Daud. Ia tinggal di Bethlehem dan biasa disebut “orang Bethlehem itu” (1 Sam 16:1+). Putranya 8 orang (1 Sam 16:10-11), tapi yang kita ketahui hanya 7 orang (1 Taw 2:13-15). Yang kedelapan tidak disebut, mungkin karena dia tidak mempunyai keturunan, kecuali kalai Elihu yang disebut dalam 1 Taw 27:18 bukanlah Eliab. Penampilan terakhir Isai ialah di Gua Adulam, ke mana Daud mengirim utusan untuk menjemput orangtuanya itu, dan membawanya ke Moab demi keamanan (1 Sam 22:3-4). 
  14. Daud > Ia adalah raja terbesar orang Israel 1015-975 SM. Riwayat hidupnya sebelum naik tahta: 1 Sam 16-30, pemerintahannya 2 Sam 1-1 Raj 2:11 dan 1 Taw 11-29. Daud adalah anak bungsu Isai, orang Bethlehem (1 Sam 16:10+; 17:12+) dan antara lain menikah dengan Ahinoam (ibunya Amnon), dengan Batsyeba (ibunya Salomo) (2 Sam 3:2-5). Secara diam-diam ia diurapi oleh Samuel menjadi raja (1 Sam 16:1+).  Daud adalah mula-mula pembawa senjata Raja Saul (1 Sam 16:18-23), oleh karena itu ia dapat mengusir kemurungan sang raja dengan permainan kecapi/harpanya (1 Sam 17:12-18:5); oleh sebab ia telah berhasil membunuh Goliat, ia menjadi disukai rakyat, tetapi Saul menjadi cemburu dan Daud harus melarikan diri.  Persahabatannya dengan Yonatan (1 Sam 18:1-4; 19:1+;20:1+); percobaan-percobaan pembunuhan Daud oleh Saul (18:8+; 19:9+); pelarian-pelarian Daud untuk menyelamatkan diri (19:11+); Daud dan Saul dalam gua di gunung batu Kambing Hutan (24). Daud membiarkan Saul hidup terluput untuk kedua kalinya (26); ratapan Daud karena Saul dan Yonatan (2 Sam 1:17+). Sesudah kematian Saul, Daud menjadi raja atas kerajaan Yehuda dengan Hebron sebagai ibukotanya (2 Sam 2:1+).  Sesudah perang saudara dan sesudah terbunuhnya ahli waris sah Saul, Isyboset, dan Abner, panglima perang, maka terpilihlah Daud menjadi raja atas seluruh Israel (2 Sam 2:8-5:5). Ia merebut kota Yerusalem dari orang-orang Yebus dan membuat kota itu menjadi kota kedudukannya (5:6-9), tabut Tuhan dipindahkannya dari Kiryat-Yearim ke Yerusalem (6:1-19). Tetapi ia tidak diizinkan untuk membangun suatu bait suci (2 Sam 7). Pemerintahan Daud adalah penuh peperangan sebab ia terpaksa menindas pemberontakan di sebelah utara (2 Sam 20:1-22) dan memerangi bangsa-bangsa tetangga yang memusuhi orang-orang Israel seperti orang Filistin (5:22+; 8:1), orang Edom (8:13+), orang Moab (8:2), orang Amon (10:1+; 12:26-31) dan orang Aram (8:3+; 10:9+). Perzinahannya dengan Batsyeba, istri Uria (2 Sam 11). Bab 12 memuat peringatan yang disampaikan oleh Natan; bab 15-18 menguraikan pemberontakan Absalom dan pembunuhan atasnya. Ketika Daud meninggal, ia berumur kira-kira 70 tahun (1 Raj 2:10+). Ia seorang penyair besar. Nama anak Daud untuk Mesias yang akan datang memperlihatkan bagaimana eratnya berhubungan pengharapan Israel dengan nama dan keturunan/dinasti Daud.

Periode Kedua/Para Raja (Mat 1:7-12)
  1. Salomo > Ia adalah putra Daud dari Batsyeba (2 Sam 12:24). Pengganti Daud sebagai raja atas Israel (975-936 SM). Perjalanan Salomo menuju tahta kerajaan tidaklah mulus. Perlawanan pihak Absalom dilancarkan oleh anak Daud yang tertua dari yang masih hidup, yaitu Adonia (2 Sam 3:4), yang sangat menginginkan tahta Kerajaan Israel menjelang akhir hidup ayahnya (1 Raj 1:5+). Didukung oleh Yoab, panglima Daud yang sudah diberhentikan, dan yang telah membunuh Absalom (2 Sam 18:14-15), dan oleh Abyatar, imam yang besar pengaruhnya, Adonia mengumpulkan dukungan, bahkan mengadakan pesta pemahkotaan di EnRogel. Tapi Salomo bukanlah tanpa sekutu. Benaya anak Yoyada menginginkan pimpinan tentara; Zadok menginginkan kedudukan imam yang mulia. Juru bicara mereka adalah Natan, sang nabi, orang kepercayaan Daud dan Batsyeba (1 Raj 1:11+). Sesudah Daud diingatkan oleh Natan dan Batsyeba akan janjinya mengenai Salomo, yang belum dipenuhinya, dikeluarkanlah surat perintah untuk mengangkat Salomo naik tahta dan mensahkannya dengan sumpah (1 Raj 1:28+). Raja Salomo, yang mewariskan kerajaan besar dari ayahnya, agaknya tidak melakukan gerakan militer yang menonjol. Tanggung jawabnya ialah mempertahankan perbatasan Israel yang luas, memantapkan dan memanfaatkan kekuasaannya, sementara tiada kekuatan tandingan, akibat keruntuhan Mesir dan Asyur. Dua kebijaksanaan utama politik luar negeri Salomo ialah persekutuan bersahabat yang kadang-kadang diteguhkan dengan pernikahan dan memiliki tentara raksasa. Di antara istri-istrinya, Salomo paling membanggakan putri Firaun, hal yang sebelumnya tidak lazim di antara raja-raja timur kuno. Karena kedudukan putri Firaun ini begitu istimewa, Salomo membangun balai istimewa di istana khusus bagi dia (1 Raj 3:1; 7:8). Persekutuan ini menguntungkan Salomo sebab ia mendapat Gezer, kota perbatasan, dari Firaun sebagai warisan. Andalan militer Salomo ialah benteng-benteng yang melingkari kota-kota yang letakknya sangat strategis dekat perbatasan Israel, dan dihuni oleh kompi pasukan kereta perang (1 Raj 9:15-19). Angkatan militernya termasuk 4000 kandang kuda, 1400 kereta perang dan 12000 tentara berkuda (1 Raj 10:26). Secara politis, kawin dengan perempuan-perempuan asing memang bisa mencapai sasaran, tapi sama sekali tidak ditilik secara rohani. Perkawinannya dengan perempuan-perempuan asing membawa agama-agama asing, dan keyakinan Raja Salomo, yang diungkapkannya dalam doa waktu mentahbiskan dan mempersembahkan Bait Suci kepada Yahwe (1 Raj 8:23,27), menjadi luntur akibat ibadah-ibadah sinkretisme untuk menyenangkan hati para istrinya. Pembatalan perjanjian Israel yang mengerikan ini tidak mungkin dibiarkan tanpa hukuman. Walaupun hukuman ditunda selama hidup Salomo demi Daud, benih-benih ketidakpuasan yang tertabur dalam hati umat Israel karena politik perpajakan Salomo yang berat dan karena rodi, menimbulkan kepahitan selama pemerintahan anaknya dan penggantinya, Rehabeam (1 Raj 11:1-13). 
  2. Rehabeam > Ia adalah putra Salomo, raja pertama atas Yehuda sesudah perpecahan kerajaan itu, 936-919 SM. Peraturan lalim Salomo untuk menjamin dana menimbulkan konfrontasi antara Rehabeam dan Kerajaan Utara. Dengan angkuhnya Rehabeam menerima nasihat menambah beratnya beban rakyat, tapi rakyat yang tinggal di utara tidak menaatinya. Ketika Rehabeam mengirim bendaharanya, Adoram, untuk mengadakan pendekatan dengan mereka, Adoram dilempari dengan batu dan Yerobeam menjadi raja atas 10 suku Israel (1 Raj 12). Menurut 1 Raj 14:30, ada terus menerus perang antara Rehabeam dengan Yerobeam. Rehabeam menghimpun tentara untuk menaklukkan pemberontak, tapi Semaya, sang nabi, mencegahnya dan menandaskan bahwa kejadian itu adalah kehendak Allah (1 Raj 12:21-24). Kebiasaan kafir muncul di Yehuda (1Raj 14:22-24), mungkin pengaruh perempuan asing, misal ibu suri Naama dan istri kesayangan Maakha (1 Raj 14:21, 31; 15:13). Setelah Nabi Semaya menunjukkan bahwa serbuan Mesir adalah hukuman atas dosa bangsa itu, Rehabeam bertobat (2 Taw 12:5-8, 12). Ia dikuburkan di kota Daud di samping nenek moyangnya (1 Raj 14:31; 2 Taw 12:16). 
  3. Abia/Abiam > Ia adalah putra Rehabeam dan Raja Yehuda dari tahun 919-916 SM. Kisah pemerintahannya terdapat dalam 1 Raj 15:1-8 dan 2 Taw 13. Menurut ayat 24, ia mengambil 14 istri, memperanakkan 20 anak laki-laki dan 16 anak perempuan. Kemenangannya atas Yerobeam dapat dilihat pada 2 Taw 13. 
  4. Asa/Asaya > Ia adalah putra Abia/Abiam dari Raja Yehuda dari tahun 916-875 SM (1 Raj 15:9-24; 2 Taw 14-16). Asa memulai pemerintahannya dengan mengadakan pembaharuan terbatas, menghapuskan pelacuran bakti dan dengan berani memecat Maakha, neneknya, dari kedudukan ibu suri, menghancurkan patung Asyera ilah neneknya itu (1 Raj 15:13). Beberapa bukit pengorbanan dia gusur (2 Taw 14:3). Permohonannya kepada Benhadad, Raja Aram/Siria untuk membantunya menghadapi ancaman militer dari Baesa, Raja Israel, merupakan tindakan tak beriman yang mendapat kecaman seorang pelihat (2 Taw 16:7+). Hal ini lebih-lebih tak dapat dibenarkan mengingat kemenangannya yang gemilang sebelumnya atas tentara besar yang dipimpin Zerah orang Etiopia. 
  5. Yosafat > Ia adalah putra Raja Asa, Raja Yehuda 875-850 SM (1 Raj 22:1+; 2 Raj 3:6). Ia memperkuat Yehuda menentang agresi dengan membenahi beberapa kota di utara lalu menempatkan pasukan di sana (2 Taw 17:2, 12-19). Ia mendobrak kebiasaan lama dengan membentuk perjanjian setara dengan Ahab, Raja Israel, yang dikokohkan dengan pernikahan putri Ahab, Atalia, dengan putra Yosafat, Yoram (2 Taw 18:1; 2 Raj 8:18). Persekutuan baru ini mempengaruhi bangsa-bangsa lain, termasuk orang Filistin dan orang Arab, yang membawa upeti pada Yosafat (2 Taw 17:10-11). Tapi ikatan dengan Israel yang kemudian murtad, hampir membinasakan Yehuda sesudah Yosafat wafat (2 Raj 11:1-3). Yosafat terkenal taat pada Yahwe (1 Raj 22:42; 2 Taw 20:32). Ia menghapus banyak ibadah kafir (1 Raj 22:43, 46) lalu menyediakan guru-guru Taurat yang berjalan keliling (2 Taw 17:7-9). Dengan melantik hakim-hakim dalam kota-kota besar ia menata ulang sistem pengadilan, dan pengadilan tingkat banding berada di ibukota Yerusalem (2 Taw 19:4-11). 
  6. Yoram > Ia adalah putera Yosafat dan Raja atas Yehuda 850-842 SM (1 Raj 22:51; 2 Raj 8:16+), menikah dengan pueteri Raja Ahab, yaitu Atalia. Pemerintahannya atas Yehuda (2 Raj 8:16-24; 2 Taw 21) kontras sekali dengan pemerintahan bapaknya yang saleh. Masih pada awal pemerintahannya, dia sudah mengeluarkan perintah untuk membunuh ke-6 saudara kandungnya laki-laki. Nampaknya ia bertindak begitu untuk secepatnya menyingkirkan semua kendala atas rencana agamanya, yang membuka tabir pengaruh Atalia dan pada akhirnya pengaruh Izebel (2 Raj 8:18). Kemurtadannya tidak lewat begitu saja tanpa hukuman. Melalui sepucuk surat Nabi Elia menyampaikan kepada Yoram hukuman karena dosa-dosanya, dan menubuatkan kematiannya yang prematur karena penyakit usus yang dahsyat (2 Taw 21:12-15). Pemberontakan Edom yang berhasil dan serbuan atas Yehuda oleh orang Filistin dan orang Arab. 
  7. Uzia > Ia adalah putra Amazia dan Raja Yehuda 786-748 SM, juga disebut Azarya (2 Raj 14:21+; 15:1+; 2 Taw 26). Pemerintahannya yang 52 tahun lamanya mulai tatkala ia berumur 16 tahun dipilih oleh umat Israel (2 Raj 14:21; 2 Taw 26:1) untuk menggantikan bapaknya, Amazia, yang mati terbunuh. 2 Taw 26 mengungkapkan betapa cakapnya dan giatnya Uzia sebagai raja. Kerajaan Yehuda mengalami kemakmuran yang besar pada masa pemerintahan Uzia. Tapi sayang akhirnya Uzia kena penyakit kusta. 
  8. Yotam > Ia adalah Raja Yehuda, putera Uzia, yang memerintah tahun 747-741 SM. Ia memerintah ketika bapaknya diketahui menderita kusta (2 Raj 15:5). Sebagai orang yang takut Allah, Yotam membangun pintu gerbang yang tinggi untuk Bait Suci, memperkokoh kota-kota kubu (2 Taw 11:10-11), memperluas wilayah Kerajaan Yehuda, dan menundukkan orang Amon (2 Taw 27:3-6). 
  9. Ahas > Ia adalah putera Yotam dan Raja Yehuda tahun 741-727 SM. Pada awal pemerintahannya, Raja Aram, Resin dari Damsyik dan Raja Israel, Pekah memaksanya untuk bergabung dalam persekutuan anti-Asyur. Karena paksaan ini gagal maka Negara sekutu menyerbu Yehuda (2 Raj 16:5). Di pihak Yehuda banyak jatuh korban. Dalam keadaan krisis yang sangat gawat, Nabi Yesaya berusaha mengimbau Ahas untuk percaya pada Allah, tapi sia-sia (Yes 7:1-12). Bahkan raja yang tak b eriman itu lebih suka minta bantuan Asyur. Sebagai imbalan bantuan Asyur, di samping upeti yang besar yang harus dibayar, Yehuda menjadi kerajaan bawahan selama 1 abad. Semua kesengsaraan itu terjadi sebagai hukuman ilahi terhadap Ahas karena kemurtadannya yang begitu keji. Ia membakar anaknya sebagai korban persembahan, mendorong rakyat mempersembahkan korban kepada ilah-ilah, menempatkan mezbah ilah Asyur di kuil istana, mengeser dan menyalahgunakan mezbah tembaga Salomo menjadi tempat meramal, dan menutup tempat suci (2 Raj 16:3, 4, 10-16; 2 Taw 28:2-4, 23-25). 
  10. Hizkia > Ia adalah Raja Yehuda tahun 727-696 SM, teman sejaman Nabi Yesaya dan Nabi Mikha (2 Raj 18+). Hizkia adalah salah satu raja terkemuka yang terkenal karena kesalehannya yang luar biasa dan aktivitas politiknya yang mantap. Hizkia pada awal pemerintahannya berusaha membersihkan pengaruh Asyur, yakni kehidupan beragama bangsa Israel ternoda oleh pengaruh kafir. Bait Suci dibuka kembali dan dibersihkan dari segala pencemaran, kebaktian yang benar ditetapkan kembali. Perayaan Paskah yang tidak pernah dilakukan lagi sejak pecahnya kerajaan kesatuan (2 Taw 30:26) dihadiri oleh orang yang jumlahnya tidak terbilang banyaknya dari Israel Utara atas undangan Hizkia (2 Taw 30:5+). Dalam mempersiapkan diri menghadapi serbuan Asyur, ia membangun pertahanan Yerusalem dan menjaga ketat penampungan air bagi kota itu dengan terowongan Siloam (2 Raj 19:32+). 
  11. Manasye > Ia adalah Raja Yehuda tahun 696-641 SM, putera Raja Hizkia dan Hefzibah (2 Raj 21). Ia memerintah di Yerusalem pada usia 12 tahun. Dalam pemerintahannya hidup keagamaan merosot karena penindasan Asyur dan godaan dari agama lain. Akibatnya timbul sinkretisme dengan penyembahan terhadap Baal, kebaktian kepada Astarte di bukit-bukit pengorbanan, ibadah terhadap bintang-bintang, dengan spiritisme (hubungan dengan roh-roh) dan ilmu ramal. Pendeknya, ia adalah seorang penyembah berhala, yang melibatkan diri dengan sihir dan pertenungan (ayat 5+). Pemerintahannya selama 55 tahun ditandai dengan banyak pertumpahan darah dan sifat reaksioner, terkenal buruknya karena mendirikan mezbah yang terlarang di pelataran Bait Suci, dan mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api di lembah Benhinom. Menurut 2 Taw 33:10+, ia diangkut tertawan ke Babel. 
  12. Amon > Ia adalah putera Manasye dan Raja Yehuda tahun 641-639 SM. Mengenai dia, diceritakan dalam 2 Raj 21:19-26. Sebelum pemerintahannya yang singkat karena ia terbunuh, ia memberikan bukti nyata bahwa ia menerima sepenuhnya penyembahan berhala secara besar-besaran seperti yang dilakukan almarhum ayahnya. Tidak diketahi dengan pasti alasan mengapa ia dibunuh, tapi kenyataannya bahwa para pembunuh pada gilirannya dibunuh oleh rakyat negeri itu, menggambarkan bahwa Amon agaknya korban persekongkolan dalam istana daripada revolusi biasa. 
  13. Yosia > Ia adalah putera Amon dan salah satu Raja yang paling saleh dan paling baik. Waktu Nabi Yeremia dipanggil Allah, pembaharuan keagamaan sudah dimulai oleh Yosia (638-608 SM) yang telah menduduki tahta Yehuda 12 tahun (2 Taw 34:4-7). Tapi barulah pada tahun 621 SM dia memulai pembaharuan sistematis dalam hidup keagamaan dan kesusilaan Yehuda (2 Raj 23). Daya dorong dilancarkannya pembaharuan itu ialah ditemukannya Kitab Taurat di Bait Suci oleh Hilkia (2 Raj 22:8+). Ketika itu Yeremia sudah 5 tahun menjadi nabi. Pada tahun 608 SM Yosia tewas dalam pertempuran melawan Firaun Nekho di Megido (2 Raj 23:29+). Adalah wajar bila Yeremia menangisi kematian Yosia yang belum pada waktunya itu (Yer 22:10a), dan yang menurut pendapatnya adalah raja yang baik (Yer 22:15+). 
  14. Yekhonya/Yoyakhin > Ia adalah putera Raja Yoyakim dan Raja Yehuda tahun 597 SM. Pemuda ingusan ini yang baru berusia 18 tahun memerintah hanya 3 bulan. Pemberontakan Yoyakim, ayahnya, memaksa Nebukadnezar pada tahun ke-7 pemerintahannya mengepung Yerusalem, dan raja yang belia tersebut menyerah. Ia diangkut oleh Nebukadnezar ke Babel (2 Raj 24:8+) dan 36 tahun kemudian ia dibebaskan oleh anak dan pengganti Nebukadnezar (2 Raj 25:27-30), tetapi tetap tinggal di Babel.

Periode Ketiga/Kelompok Tak Dikenal (Mat 1:13-17)
  1. Sealtiel > Tidak ada keterangan lebih lanjut. 
  2. Zerubabel > Ia adalah putra Sealtiel dan cucu Raja Yoyakhin (Ezr 3:2; Hag 1:1). Zerubabel kembali dari pembuangan bersama kelompok utama di bawah pimpinan Sesbazar tahun 537 SM dan meletakkan dasar Bait Suci (Ezr 3). Ezra mencatat bahwa pekerjaan itu terhambat sampai tahun 520 SM ketika dimulai lagi dengan Zerubabel dan Yosua sebagai pemimpin (Ezr 5-6; Hag 1-2). Dalam Hag 1:1; 2:2 Zerubabel disebut bupati. 
  3. Abihud > Tidak ada keterangan lebih lanjut. 
  4. Elyakim > Ia adalah Raja Yehuda (2 Raj 23:24+). 
  5. Azor > Tidak ada keterangan lebih lanjut. 
  6. Zadok > Tidak ada keterangan lebih lanjut. 
  7. Akhim > Tidak ada keterangan lebih lanjut. 
  8. Eliud > Tidak ada keterangan lebih lanjut. 
  9. Eleazar > Tidak ada keterangan lebih lanjut. 
  10. Matan > Tidak ada keterangan lebih lanjut. 
  11. Yakub > Tidak ada keterangan lebih lanjut. 
  12. Yusuf > Ia adalah anak lelaki Yakub, bapak duniawi Yesus. Pekerjaannya tukang kayu. Yusuf berperan sebagai bapak terhadap Yesus, membawa Dia menyingkir ke Mesir untuk menghindari Herodes. Ia juga membawa Yesus ke Yerusalem untuk pentahiran (Luk 2:22). Dari Mesir Yusuf kembali ke Nazaret dan mentap di situ (Mat 2). Tiap tahun Yusuf membawa Yesus ke Yerusalem untuk merayakan Paskah (Luk 2:41). Hampir dapat dipastikan Yusuf telah tiada sewaktu Yesus melakukan misi pelayanan-Nya. Yusuf tidak pernah lagi disebut secara langsung, justru dapat dipahami kata-kata Yesus kepada Yohanes, yang Dia ucapkan dari kayu salib (Yoh 19:26-27), dan singgungan akan Maria dan saudara-saudara Yesus, yang mencari Dia (Mat 12:46; Mrk 3:31; Luk 8:19). 
  13. ? 
  14. Yesus Kristus

Kelompok Tak Diharapkan/Para Perempuan
  1. Tamar > Ia adalah istri pertama Er, anak sulung Yehuda, kemudian istri Onan (Kej 38:6+). Sesudah Onan meninggal, bapaknya, Yehuda melakukan hubungan suami istri dengan Tamar. Tapi Yehuda tidak mengetahui bahwa itu adalah Tamar menantunya karena Tamar menyamar. Dari hubungan itu Tamar melahirkan putra kembar, dan dinamai Peres dan Zerah. Cerita tentang Tamar mengungkapkan sesuatu tentang adat istiadat perkawinan pada Israel Kuno. 
  2. Rahab > Ia adalah perempuan pelacur perempuan Kanaan yang rumahnya di atas tembok kota Yerikho. Mata-mata Yosua menginap di rumahnya, disembunyikan terhadap polisi kota dengan cara ditutupi batang jerami di atas sotoh. Sesudah menyusun jejak palsu untuk polisi, Rahab membuat perjanjian dengan mata-mata itu. Kemasyuran kuat kuasa Yahwe membuatnya yakin, Yerikho harus jatuh ke tangan umat-Nya, sehingga ia minta perlindungan bagi dirinya sendiri dan bagi keluarganya. Ia memudahkan pelarian mata-mata itu dengan menurunkan mereka melalui jendela pada tembok kota, dan memberitahukan mereka jalan untuk ditempuh. Ketika Yerikho jatuh, dari penduduk hanya Rahab dan keluarganya yang selamat. Kelak mereka menjadi warga Israel (Yos 2:6; 17, 22-24). 
  3. Rut > Ia adalah orang Moab. Rut menikah dengan Mahlon (Rut 4:10), putra sulung Elimelekh dan Naomi dari Bethlehem-Yehuda, yang datang ke Moab karena bala kelaparan. Naomi menjadi janda, dan kedua putranya meninggal tanpa ahli waris. Setelah Naomi memutuskan untuk kembali ke negeri asalnya, Rut bertekad menyertai dia. Untuk itu Rut ganti kebangsaan dan ia meninggalkan semua ilahnya, lalu memutuskan hanya menyembah Allah. Hanya kematian yang dapat memisahkan mereka (Rut 1:17). Pada musim menuai di Bethlehem, Rut memungut bulir-bulir jelai yang tercecer di ladang Boas, orang kaya kerabat Elimelekh. Boas memperhatikan Rut dan melindunginya, sebagai penghargaan atas kesetiaannya kepada Naomi. Ia diajak makan bersama penyabit, dan diperlakukan dengan baik sepanjang musim menuai jelai dan gandum. Atas petunjuk Naomi, Rut menjumpai Boas di tempat pengirikan pada malam hari. Ia memohon supaya Boas bertindak sebagai penebus. Menjelang pagi Boas menyuruh Rut kembali pada Naomi dengan dibekali 6 takar jelai. Boas berjanji, bahwa jika penebus yang paling dekat tidak bersedia menikahi Rut menurut hukum perkawinan levirat, maka ia sendiri akan menikahi Rut (Im 25:47-49). Dengan 10 orang tua-tua kota sebagai saksi, Boas mengimbau sanak Naomi untuk menebus tanah milik Elimelekh yang tidak boleh terjudal kepada orang lain yang bukan anggota keluarga mereka (Im 25:23). Kepada himbauan ini ditambahkannya kewajiban menikahi Rut sesuai perkawinan levirat (Rut 4:5). Karena tidak dapat memenuhi tuntutan tersebut, maka sanak itu menyerahkan haknya kepada Boas. Rut menikah dengan Boas, putranya yang pertama, Obed, diberikan kepada Naomi untuk melestarikan nama Elimelekh, Mahlon dan Kilyon. Obed adalah kakek Daud (1 Taw 2:12). 
  4. Batsyeba, istri Uria > Ia adalah putri Eliam (2 Sam 11:3). Jadi kalau Eliam adalah orang kuasa dari 2 Sam 23:24, maka Batsyeba adalah cucu dari Ahitifel. Raja Daud menggauli dia pada saat suaminya, Uria orang Het, bertugas di garis depan mengepung Raba, ibukota Amon. Perbuatan Daud itu disusul dengan pembunuhan Uria, masuknya Batsyeba ke dalam harem Daud, dan hardikan oleh Nabi Natan (2 Sam 12). Pada usia tua Daud, Batsyeba bersekutu dengan Natan agar Salomo naik tahta, dan ia menjadi ibu suri. Ia mengajukan permohonan atas nama Salomo demi Adonia, agar Abisag, selir Daud, diberikan kepada Adonia (1 Raj 2:19-21). Ini ditafsirkan sebagai tuntutan akan tahta dan mengakibatkan kematian Adonia. Salomo adalah putra Daud dari Batsyeba (2 Sam 12:24). 
  5. Maria > Ia adalah ibu Yesus. Informasi mengenai Maria, terbanyak adalah pada berita masa kanak-kanak Yesus dalam Matius dan Lukas. Di sana dilaporkan bahwa tatkala kelahiran Yesus diberitahukan oleh malaikat, Maria tinggal di Nazaret di daerah Galilea, sudah bertunangan dengan Yusuf, tukang kayu (Luk 1:26-27). Lukas menceritakan bahwa Yusuf adalah keturunan Daud. Walaupun asal keturunan Maria tidak diberitakan mungkin ia keturunan Daud juga, khususnya jika, dan kiranya demikian, silsilah Yesus dalam Luk 3 dilacak mengikuti garis ibu. Dikatakan Yesus dikandung dari Roh Kudus (Mat 1:18), dan kelahiranNya terjadi di Bethlehem menjelang akhir pemerintahan Herodes Agung (Mat 2:1; Luk 1:5; 2:4). Injil Mat (2:23) dan Luk (2:39) menceritakan bahwa sesudah Yesus lahir, Yusuf dan Maria tinggal di Nazaret. Hanya Matius yang menceritakan tentang mereka mengungsi ke Mesir; di sana Yusuf, Maria dan Yesus menghindar dari murka kecemburuan Herodes. Lukas menceritakan Maria mengunjungi Elisabet, yang menyambut dia dengan kata-kata “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan” dan “sebagai ibu Tuhanku” (1:42-43) dan juga tentang nyanyi pujian Maria (1:46-55). Cerita tunggal tentang masa kanak-kanak Yesus yang sangat menarik perhatian diceritakan Lukas (2:41-51). Di situ tertulis kata-kata khas dari Maria yang mengungkapkan kecemasan hatinya, sesudah Yesus yang disangkanya hilang dijumpai kembali (ayat 48). Yesus menanggapinya dengan jawaban masyhur, “Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapaku?” (ayat 49). Ayat-ayat lain mengenai Maria dalam Kitab-kitab Injil hanya sedikit dan tidak memberi banyak penjelasan. Agaknya Maria tidak menemani Yesus dalam perjalanan penginjilanNya, sekalipun dia dan Yesus sama-sama menghadiri pesta perkawinan di Kana (Yoh 2:1+).  Akhirnya dilaporkan bahwa Maria di kaki Yesus di kayu salib (Yoh 19:25); disitulah Yesus mempercayakan Maria kepada murid yang dikasihiNya, supaya sang murid mengasuh Maria (ayat 26-27). Satu-satunya ayat lain dalam Perjanjian Baru yang khusus menceritakan tentang Maria adalah Kis 1:14; di situ dijelaskan bahwa dia dan murid-murid Yesus bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.