Social Icons

TIGA RUMUSAN MISA NATAL


Mengapa untuk Misa Natal disediakan tiga rumusan misa, yaitu Misa Malam Natal, Misa Fajar dan Misa Siang? - See more at: http://www.hidupkatolik.com/2012/02/14/tiga-rumusan-misa-natal#sthash.cVQUAqDa.dpuf
Mengapa untuk Misa Natal disediakan tiga rumusan misa, yaitu Misa Malam Natal, Misa Fajar dan Misa Siang? - See more at: http://www.hidupkatolik.com/2012/02/14/tiga-rumusan-misa-natal#sthash.cVQUAqDa.dpufMengapa untuk Misa Natal disediakan tiga rumusan misa, yaitu Misa Malam Natal, M
Kebiasaan merayakan Misa Natal sebanyak tiga kali (Misa Malam Natal, Misa Fajar dan Misa Siang), yang merupakan kekhasan Gereja Barat, sudah ada sejak abad VI ketika Sri Paus sering kali merayakannya di sejumlah gereja di sekitar Roma. Selama masa pemerintahan Charlemagnekebiasaan ini menyebar ke seluruh kekaisaran tetapi hanya pada abad XIX merayakan tiga kali Misa berturut-turut menjadi kebiasaan. Dari kebiasaan inilah muncul tiga rumusan Misa Natal  yang berlaku hingga saat ini.

Lalu mengapa untuk Misa Natal disediakan tiga rumusan misa? Alasannya, ketiga rumusan Misa Natal tersebut dibuat untuk mengungkapkan Misteri Penjelmaan Yesus Kristus yang sedemikian kaya dan mendalam yang tidak mungkin diungkapkan hanya dalam satu rumusan misa dan mau menekankan aspek yang berbeda.

Misa Malam Natal (Ad Missam in nocte/At the Mass during the night)
Pada mulanya Misa Malam Natal dirayakan oleh Sri Paus menjelang tengah malam di Kapel Basilika Santa Maria Maggiore di Vatikan, bersama sejumlah kecil umat. Kapel kecil di dalam Basilika Santa Maria Maggiore tersebut dibangun oleh Paus Sikstus III pada tahun 440 dan secara langsung dihubungkan dengan basilika yang ada di Betlehem. Di grotto di bawah altar utamanya terdapat sepotong kayu, yang disimpan rapi di dalam kotak kaca dan yang diyakini berasal dari palungan asli tempat Yesus lahir. Perayaan Misa tengah malam di Basilika Santa Maria Maggiore tersebut didasarkan pada kepercayaan kuno bahwa Yesus lahir tepat pada pukul dua belas. Sebuah himne Latin abad IV, Quando noctis medium, sudah mencerminkan keyakinan bahwa Mesias lahir pada tengah malam. Misa Malam Natal sering juga disebut Misa Para Malaikat karena dalam misa tersebut diingat peran para malaikat dengan “gloria in excelsis Deo”.

Jadi, Misa Malam Natal memberi penekanan historisitas kelahiran Yesus Kristus di Betlehem (Luk 2:1-14). Putera Allah benar-benar dilahirkan dalam rupa manusia oleh Santa Perawan Maria di Betlehem. Kelahiran ini bukanlah sebuah dongeng, tetapi merupakan kejadian yang sungguh. Tempat dan waktunya, urutan peristiwa bisa digambarkan secara nyata.

Misa Fajar (Ad Missam in aurora/At the Mass at dawn)
Awalnya Misa Fajar dirayakan oleh Sri Paus di kapel Gereja Raja di Palatinum, Roma, yaitu Gereja Santa Anastasia, yang dibangun sebagai reproduksi Gereja Atanasias di Yerusalem. Jadi Misa Fajar ini merupakan penghormatan Sri Paus kepada gereja kerajaan pada pesta pelindungnya. 

Misa Fajar memberi penekanan pada warta malaikat kepada para gembala yang akhirnya membawa para gembala bergegas menjumpai Kanak-kanak Yesus di palungan (Luk 2:15-20). Karena itu Misa Fajar disebut juga Misa Para Gembala. Para gembalalah yang menjadi saksi-saksi pertama kelahiran Yesus Kristus. Perjumpaan para gembala dengan Kanak-kanak Yesus mau menunjukkan bahwa peristiwa kelahiran ini bukanlah halusinasi, tetapi sungguh sebuah peristiwa historis. Kemanusiaan Yesus adalah kemanusiaan yang sejati, bukan hanya nampaknya saja.

Misa Siang (Ad Missam in die/At the mass during the day)
Misa Siang sering disebut Misa Sang Sabda Ilahi karena memberi penekanan pada misteri Sang Sabda yang menjadi manusia dan tinggal di antara kita (Yoh 1:1-18). Allah menjadi manusia supaya manusia menjadi Allah. Penyelamat dunia yang hari ini lahir telah memberikan kita warisan sebagai anak-anak Allah. Ini yang dikatakan dalam tambahan rumusan khusus dalam Doa Syukur Agung untuk hari Natal. Dalam Misa inilah Injil Yohanes 1 yang begitu agung dibacakan.

Selain ketiga Misa tersebut, masih ada Misa Vigili (Ad Missam in vigilia/At the Mass of vigil). Di Indonesia, Misa Vigili Natal jarang dirayakan karena pada petang hari di Indonesia umumnya sudah menggunakan rumus Misa Malam. Bacaan-bacaan Misa Vigili Natal (Yes. 62:1-5; Mzm. 89:4-5,16-17,27,29; Kis. 13:16-17,22-25; Mat. 1:1-25) mengisahkan silsilah Yesus menurut Injil Matius yang menegaskan bahwa semenjak manusia jatuh dalam dosa, Allah berjanji akan menyelamatkan umat-Nya dengan mengutus Mesias. Kedatangan Mesias ini menunjukkan kesetiaan Allah pada janji-janji-Nya. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya untuk menyelamatkan manusia.

 
mereka yang menghadiri Misa Malam Natal sudah memenuhi kewajiban untuk merayakan misa. Karena itu mereka tidak wajib untuk menghadiri misa lagi pada hari Natal, tanggal 25 Desember. Namun demikian, mengingat kedalaman dan kekayaan Misteri Inkarnasi, amat baik bila pada hari Natal pagi, kita menghadiri lagi perayaan Ekaristi, meskipun tidak diwajibkan. Di banyak paroki, Misa Siang dirayakan sebagai Misa Natal untuk anak-anak, sehingga orangtua yang sudah menghadiri Misa Malam Natal, menghadiri lagi perayaan Ekaristi pada hari Natal pagi. - See more at: http://www.hidupkatolik.com/2012/02/14/tiga-rumusan-misa-natal#sthash.cVQUAqDa.dpuf
Catatan : Meski mereka yang menghadiri Misa Malam Natal sudah memenuhi kewajiban untuk merayakan misa dan tidak wajib untuk menghadiri misa lagi pada hari Natal tanggal 25 Desember, namun demikian, mengingat kedalaman dan kekayaan Misteri Penjelmaan, alangkah baiknya bila pada hari Natal pagi, kita tetap mengikuti perayaan Ekaristi.