Social Icons

BAGAIMANA HUBUNGAN PENTATEUKH DAN PERJANJIAN BARU?

Teks Kitab Suci, menunjukkan bagaimana melalui beberapa tanda-tanda yang kelihatan, para pengarang Perjanjian Baru mencoba memahami Pentateukh (lima kitab pertama dalam Kitab suci) dalam permenungan mereka tentang Yesus Kristus. Berikut adalah beberapa tanda-tanda kelihatan, yang kiranya menarik untuk disimak dan direnungkan.
  1. Pada akhir Pentateukh diceritakan bahwa Musa dan bangsa Israel berada di seberang Sungai Yordan, di dataran Moab, dan bersiap memasuki Tanah Terjanji (Bil 33:50;35:1;36:13; Ul 34:1). Musa sendiri sudah meninggal sebelum bangsa Israel memasuki tanah Kanaan. Tugas Musa  itu dilanjutkan oleh Yosua. Yosualah yang akhirnya memimpin bangsa Israel memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan kepada nenek moyang mereka. Ternyata bukan suatu kebetulan bahwa keempat Injil (Mat, Mrk, Luk, Yoh) menceritakan bahwa Yesus mengawali karya publik-Nya di Sungai Yordan. Yang lebih mencolok adalah perbandingan nama Yesus dan Yosua. Kedua nama itu sebenarnya identik: Yosua (Yehosua) adalah bentuk Ibrani, sementara Yesus (Iesous) adalah bentuk Yunani. Dalam terjemahan Yunani LXX (Septuaginta), nama Yosua selalu ditulis Iesous. Dengan demikian, jelas bahwa menurut Perjanjian Baru Yesus adalah Yosua yang memasuki Tanah Terjanji.
  2. Dalam Yoh 5:46 Yesus bersabda, "Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku". Bagi Yoh, Yesus adalah Yosua yang dipilih YHWH untuk melanjutkan pekerjaan Musa, membawa pemenuhan janji YHWH kepada para Bapa Bangsa.
  3. Dalam Injil Matius terdapat lima khotbah Yesus yang masing-masing diakhiri dengan ungkapan yang mirip (Mat 7:28;11:1;13:53;19:1;26:1). Khotbah pertama yang diberikan Yesus di atas bukit (5:1) tampaknya mau menyejajarkan Yesus dengan Musa. Yesus adalah Musa yang baru. Seperti Musa memberikan 5 kitab hukum, demikian juga Yesus menyampaikan 5 khotbah.
  4. Injil Yohanes dibuka dengan kata-kata : "Pada mulanya adalah firman..." (Yoh 1:1), yang dalam bahasa Yunani tertulis "en arche en ho logos". Kata-kata ini persis sama dengan kata-kata pada Kej 1:1 versi LXX "Pada mulanya Allah menciptakan" ("en arche epoiesen"). Sementara awal Injil Matius yang berbunyi "Inilah silsilah..." ("biblos geneseos") kemungkinan menggemakan Kej 2:4 versi LXX yang berbunyi "haute he biblos geneseos" ("Demikianlah riwayat..." atau harafiahnya "Inilah riwayat..."), dan Kej 5:1 versi LXX "haute he biblos geneseos anthropon" ("Inilah daftar keturunan Adam" atau harafiahnya "Inilah daftar keturunan manusia"),

Kemiripan-kemiripan di atas menunjukkan bahwa paling tidak para pengarang Perjanjian Baru mengetahui Pentateukh dalam versi Yunani (LXX). Jika benar bahwa para penginjil dipengaruhi oleh LXX, maka sekurang-kurangnya bisa dipikirkan bahwa mereka mencoba menghubungkan Pentateukh dengan Injil. Dengan kata lain, kiranya cukup untuk menunjukkan bahwa setidaknya ada hubungan tertentu antara Perjanjian Lama, khususnya Pentateukh, dengan Perjanjian Baru.

Ada satu hal lagi yang sangat menarik dan luar biasa. Kitab Kejadian dibuka dengan penciptaan langit (LXX: "ouranos") dan bumi (LXX: "ges"), dan seluruh Kitab Suci diakhiri dengan nubuat penciptaan langit baru dan bumi baru: "Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi" (Why 21:1). Kedua ungkapan itu membentuk inklusio dari seluruh Kitab Suci (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) sehingga yang terdapat di antara kedua teks itu adalah proses dan dinamika perubahan dari 'yang lama' ke 'yang baru'.